Posted by : Hashfi Kamerad Shivers Kamis, 25 Juli 2013

Eeng Ing Eeng kali ini aku mau kasih kalian foto-foto bagaimana sih telepon pada zaman dulu (terutama Perang Dunia kedua)

Major K. Henninger, yang merupakan seorang Nachrichten-Offizier (perwira sandi), berbicara dalam sambungan telepon antara pihak Jerman-Kanada dalam negosiasi penyerahan pasukan Jerman di Wageningen, Belanda, tanggal 5 Mei 1945. Dua orang yang berdiri di sebelah kiri adalah Captain John Henry Osborn dan Sergeant J. Stacy (memunggungi kamera) dari 1st Royal Canadian Corps Signals. Kopral Kanada yang memakai pita lengan putih di sebelah kanan adalah juga berasal dari RCCS (Royal Canadian Corps Signals). Foto oleh Lieutenant J. Ernest DeGuire dari Department of National Defence Kanada dan kini menjadi koleksi Library and Archives Canada no.PA-134408


Skuad kecil telepon Jerman. Tentara di sebelah kiri membawa Feldfernsprecher 33 sementara yang kanan membawa Fernsprechtornister #3 lengkap dengan tiang Drahtgabel. Tangannya menggenggam Abspuler dengan kabeltrommel kecil


Pilot pemburu Luftwaffe berbicara di telepon


Tentara Finlandia menggunakan telepon lapangan, sementara SS Gebirgsjäger memperhatikan di latar belakang. Perhatikan tarnjacken yang mereka kenakan!



Penggunaan Feldfernsprecher di lapangan



Seorang Leutnant Gebirgsjäger menggunakan telepon lapangan di parit batu. Temannya mendengarkan, sementara seorang lagi mengawasi medan lapangan dengan Scherenfernrohr (teropong gunting)


General der Panzertruppe Karl Decker sok imut bergaya ala ABG dengan telepon di tangan. Dia bunuh diri tanggal 21 April 1945 setelah XXXIX. Panzerkorps yang berada di bawah pimpinannya porak poranda dalam pengepungan Sekutu di Kantong Ruhr. Secara anumerta dia dianugerahi medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub und Schwertern tanggal 26 April 1945


 Jagoan udara Luftwaffe Oberleutnant Anton "Toni" Hafner (204 kemenangan) berpose sambil memegang telepon, entahlah emang beneran atau hanya pura-pura saja untuk konsumsi majalah Kuncung!


General der Infanterie Walter Hoernlein. Dia menjadi komandan Großdeutschland sampai dengan 27 Januari 1944, dan membangun reputasi mentereng sebagai seorang pemimpin yang sangat efisien tapi tetap mempunyai waktu untuk anakbuahnya (sehingga dinamakan "Papa" Hoernlein). Mungkin salah satu kisah paling terkenal yang berkaitan dengan sang jenderal adalah saat dia mengirim telex ke Führerhauptquartier hanya untuk mempertanyakan dengan menyindir apakah divisinya merupakan satu-satunya unit Jerman yang tersisa di Front Timur, karena begitu non-stopnya pertempuran yang harus dijalani oleh anakbuahnya dari satu krisis ke krisis lainnya selama berlangsungnya Pertempuran Rzhev!


 1944: Oberstleutnant Dietrich "Dieter" Hrabak (Geschwaderkommodore JG 52) sedang berbincang serius melalui telepon sambil memperlihatkan medali yang diraihnya: Eichenlaub zum Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (25 November 1943) serta Frontflugspange in Gold mit Anhänger. Di jarinya dia mengenakan cincin Der Siegelring des Kommodores JG 52 yang khusus dipakai oleh para komandan JG 52



Joachim Müncheberg di dalam kokpit pesawat Focke-Wulf Fw 190A di Prancis tahun 1942. Di kepalanya bertengger Flieger-Kopfhaube für Sommer mit FT-Gerät. Penutup kepala ini, semuanya disebut sebagai Flieger-Kopfhaube (penutup kepala penerbang). Untuk versi musim panas (für Sommer) dibuat dari kain, sementara yang versi musim dingin (für Winter) terbuat dari kulit. "mit FT-Gerät" berarti bahwa penutup kepala ini telah terintegrasi dengan alat komunikasi. Versi yang tanpa alat komunikasi dinamakan sebagai "ohne FT-Gerät". Uniknya, dalam foto ini jelas-jelas Müncheberg sedang melakukan komunikasi melalui telepon! Emang di pesawat ada telepon umum, Mas?


 Generalingenieur Dipl.Ing. Artur Paul (11 April 1899 - 9 Desember 1968) adalah jenderal insinyur Luftwaffe yang dianugerahi Ritterkreuz des Kriegsverdienstkreuzes mit Schwertern pada tanggal 15 Juli 1944 sebagai Chefingenieur Luftflotte Reich. Dia bertugas sebagai anggota Legion Condor tanggal 1 Februari 1939 sebelum menjadi Divisions-/Korpsingenieur 5. Fliegerdivision/V. Fliegerkorps tanggal 16 April 1939. Seusai Perang Dunia II dia masuk Bundeswehr dari tanggal 16 Agustus 1957 s/d 31 Maret 1963 dan pensiun dengan pangkat Brigadegeneral. Atas jasa-jasanya bagi Jerman Barat, pada tanggal 22 Februari 1963 Paul dianugerahi Großes Verdienstkreuz des Verdienstordens der Bundesrepublik Deutschland


Oberst Gustav Rödel

Hauptmann Hans-Ulrich Rudel setelah melakukan pendaratan darurat di wilayah Jerman. Ia langsung buru-buru menelepon atasannya untuk meminta waktu selama beberapa menit memindahkan unitnya. Masih terlihat ketegangan di wajahnya, dan dia menelepon tanpa merasa perlu untuk sebelumnya membersihkan muka terlebih dahulu!



 Jagoan udara Luftwaffe Leutnant Walter "Sohndel" Schuck (206 kemenangan) bersama rekan seperjuangannya sedang mendengarkan siaran Radio El Shinta, sementara prajurit Luftwaffe di latar belakang memperhatikan sambil hokcay (molohok ngacay). Ingat, Schuck yang jongkok di kanan bukan di kiri!


Oberst Kurt Walter sedang berbicara di telepon di Rusia, Januari 1944, dalam sebuah foto yang diambil oleh Kriegsberichter Wehmeyer dari PK (Propaganda-Kompanie) 697. Disini kita bisa melihat tiga buah medali prestisius yang telah didapatnya: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes (25 September 1942) mit Eichenlaub (5 Desember 1943) serta Deutsches Kreuz in Gold (17 Agustus 1942)


MANY THANKS to http://alifrafikkhan.blogspot.com

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Labels

Followers

Likenya Shivers =3

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Hashfi Tobing a.k.a DJ William Vendetta - Oreshura - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -