Archive for April 2014

Operation Eagle Eye : Synopsis

    • Plot :
      Di Tahun 2023 merupakan zaman dimana Komputer boleh dibilang master dari manusia, termasuk di GDI (Global Defence Initiative - Organisasi Pertahanan Global) yang merupakan penerus dari PBB dikarenakan setelah konflik panjang PBB sudah tidak lagi di percaya sebagai organisasi penjaga perdamaian dunia, GDI sendiri boleh dibilang sebagai organisasi yang computer geek, karena petinggi-petinggi GDI selalu menggunakan komputer sebagai sistem pengambil keputusan, namun bencana tiba-tiba terjadi karena komputer-komputer yang seharusnya dibilang perangkat untuk menjaga pertahanan dunia ternyata bisa juga overload sehingga muncul penyabotase yang menggunakan alat-alat terkomputerisasi tadi  menjadi sebuah alat pembunuh yang dialamatkan kepada Presiden GDI itu sendiri, kira-kira siapa pelakunya? Akankah William dan kawan-kawannya bisa menyetop kegilaan ini?

      Tokoh-tokoh :

      1. William Da Costa
      Seorang Security Apparatus yang sebenarnya merupakan sarjana Komputer di sebuah Universitas Swasta di Jakarta, sebagai Sarjana Komputer yang fresh ia masih kurang mengerti tentang sebuah project komputerisasi raksasa yang dibernama SkyEye

      2. Ashilla Zahrantiara
      CEO dari Academi sebuah perusahaan penyedia perangkat IT dan salah satu inventor dari SkyEYE, ia memiliki pesaing yang bernama Omnitron perusahaan IT yang kalah tender sehingga berencana membuat 'sebuah' kekacauan

      3. Redmond Boyle
      Presiden dari Global Defense Initiative, ia dikenal sebagai pemimpin yang fair-play, sehingga banyak pihak berencana menjatuhkan dia

      3. Gareth James
      Juru bicara Global Defense Initiative plus CEO dari Omnitron

      4. Roger Bingham
      Omnitron Agent atau disebut peretas yang juga sering melakukan Covert-Surveillance
    • Posted by Hashfi Kamerad Shivers
    • 0 Comments
    • Tag :
    • Readmore . . .
    • Add Comment

[Seri Badan Intelijen] Mengenal NIS

    • Mengenal Lebih Dekat Badan Intelijen Korea Selatan

      Republik Korea Selatan memiliki badan intelijen negara yang dikenal dengan nama National Intelligence Service (NIS). NIS mempunyai tugas utama menjaga keamanan nasional dan mengenalkan kepentingan nasional. NIS menyediakan laporan intelijen tentang keamanan, dan investigasi kejahatan untuk menjamin keamanan nasional, sesuai dengan Pasal 15 Undang-Undang Organisasi Pemerintah Korea Selatan.
      A.    Sejarah NIS

      Badan intelijen Korea Selatan didirikan pada 15 Agustus 1948, diawali dengan tugas utama sebagai badan pemerintah, termasuk militer, yang menangani lingkup domestik, luar negeri, dan fungsi komunikasi intelijen. Sifat dari badan intelijen Korea Selatan tidak terpusat pada komunitas intelijen, namun lebih ditekankan pada pembatasan dan mengefektifkan kinerja intelijen, agar tidak ada kesalahan intelijen, tidak ada tugas yang tumpang tindih,  dan tidak ada persaingan sengit lainnya.

      Pada 10 Juni 1961, Republik Korea Selatan mendirikan badan intelijen dengan nama Korean Central Intelligence Agency (KCIA) yang bertujuan untuk melindungi rakyat, menjamin keamanan nasional, dan mendorong tercapainya kepentingan nasional. Pada Januari 1981 KCIA berubah menjadi National Security Planning Agency (NSPA). Di tahun 1994, NSPA  melakukan perubahan signifikan terutama pada pembatasan kegiatan agar lebih efektif, termasuk diantaranya perjanjian kekuasaan Korea dan partai oposisi. NSPA mulai mengembangkan prosedur dan mekanisme untuk mengagalkan kejahatan internasional dan terorisme. Pada Januari 1999, NSPA berganti nama dengan nama National Intelligence Service (NIS).

      B.    Organisasi NIS

      NIS dipimpin oleh seorang direktur dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Tahun 1995, terjadi pemindahan lokasi markas pusat NIS ke Naegok-dong, Seoul Selatan. Sebelumnya, selama 34 tahun markas NIS berada di daerah Mt.Nam, di pusat kota Seoul dan Imun-dong, Seoul Timur.

      Pada 2003 Presiden Korea Selantan, Roh Moo-hyun, berusaha membawa perubahan internal dalam tubuh NIS. Roh menunjuk Ko Young-koo, mantan pengacara HAM, sebagai direktur NIS. Biro anti komunis NIS dibubarkan, beberapa intelijen dalam negeri, dan kegiatan surveilance dipatenkan atau dipindahkan ke kesatuan kepolisian nasional.

      Berikut ini daftar urutan direktur NIS dari masa ke masa, sebagai berikut:
      1.    Kim Jong Pil periode 20 Maret 1961- 1 Juni 1963
      2.    Kim Yong Soon periode 7 Maret 1963- 20 Februari 1963
      3.    Kim Jae-choon periode 21 Februari 1963- 11 Juli 1963
      4.    Kim Hyung wook periode 12 Juli 1963-20 Desember 1970
      5.    Kim Kye-won periode 21 Juli 1969- 20 Desember 1970
      6.    Lee Hu-rak periode 21 Desember 1970- 2 Desemer 1973
      7.    Shin Jik-soo periode 3 Desember 1973- 3 Desember 1976
      8.    Kim Jae-kyu periode 4 Desember 1976- 26 Desember 1979
      9.    Lee Hee-sung periode 30 Oktober 1979- 12 Desember 1979
      10.    Yoon II-gyun periode 13 Desember 1979- 13 Juli 1980
      11.    Chun Doo-hwan periode 14 April 1980- 17 Juli 1980
      12.    Yoo Hak-sung periode 18 Juli 1980-1 Juni 1982
      13.    Roh Shin-young periode 2 Juni 1982- 18 Februari 1985
      14.    Chang Se-dong periode 19 Februari 1985- 25 Mei 1987
      15.    Ahn Moo-hyuk periode 26 Mei 1987- 6 Mei 1988
      16.    Bae Myong-in periode 7 Mei 1988- 4 Desember 1988
      17.    Park Se-jik periode 5 Desember 1988- 18 Juli 1989
      18.    Suh Dong-kwon periode 19 Juli 1989- 30 Maret 1992
      19.    Lee Sang-yun periode 31 Maret 1992- 8 Oktober 1992
      20.    Lee Hyun- Woo periode 9 Oktober 1992- 25 Februari 1993
      21.    Kim Deok periode 26 Februari 1993- 23 Desember 1994
      22.    Kwon Young-hae periode 24 Desember 1994- 4 Maret 1998
      23.    Lee Jong-chan periode 4 Maret 1998- 25 Mei 1999
      24.    Chun Yong-taek periode 26 Mei 1999- 23 Desember 1999
      25.    Lim Dong-won periode 24 Desember 1999- 26 Maret 2001
      26.    Shin Kuhn periode 27 Maret 2001- 24 April 2003
      27.    Ko Young-koo periode 25 April 2003- 11 Juli 2005
      28.    Kim Seung-kew periode 11 Juli 2005- 23 November 2006
      29.    Kim Man-book periode 23 November 2006- 29 Februari 2008
      30.    Kim Sung-ho periode 26 Maret 2008-12 Februari 2009
      31.    Won Sei-hoon periode 12 Februari 2009- sampai dengan sekarang.

      NIS mempunyai misi dan motto yang harus dipegang teguh oleh anggotanya. Misi NIS yaitu  “Menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan  Republik  Korea Selatan dari ancaman keamanan dan kepentingan nasional, dengan personil terbaik dan kegiatan intelijen yang mutakhir.”

      Setiap misi mempunyai kandungan filosofi yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

      1.    Personel terbaik.
      Anggota NIS merupakan garda terdepan dan benteng pertahanan dengan jiwa patriotisme yang teguh, komitmen tinggi dan semangat untuk menghadapai tantangan.
      2.    Kegiatan intelijen terkini.
      Kewajiban NIS dengan kemampuan melindungi negara dari setiap ancaman. Atas upaya tersebut, ditekankan fleksibilitas dan keberanian memastikan respon cepat atas perubahan konstan pada lingkungan intelijen.
      3.    Sebelum ancaman terjadi.
      Sejak didirikan, prioritas utama NIS adalah melindungi demokrasi liberal, ancaman dari Korea Utara dan ancaman lainnya. Di tengah perubahan global, NIS menjaga keamanan Republik Korea Selatan dengan mengantisipasi dan menggagalkan ancaman nasional termasuk terorisme dan serangan siber.
      4.    Kelangsungan hidup dan kesejahteraan Republik Korea Selatan.
      NIS selalu bersikap waspada. Kelangsungan hidup dan kesejahteraan Republik Korea Selatan
      adalah amanat seluruh rakyat. Melindungi keamanan nasional dan berkomitmen  menjaga masyarakat dan pembangunan nasional.

      Sementara itu, sejalan dengan misi NIS, dijabarkan secara lebih spesifik mengenai motto NIS yaitu “Dedikasi Anonim untuk Kebebasan dan Kebenaran.” Penjelasan lebih lanjut mengenai motto NIS, antara lain:

      1.    Kebebasan.
      Tegas mempertahankan keamanan Republik Korea. NIS melindungi Republik Korea Selatan, baik dari ancaman terhadap demokrasi liberal, termasuk intelijen rahasia dan subversi sayap kiri, maupun dari semua ancaman keamanan termasuk terorisme, spionase, kejahatan internasional, dan serangan siber.
      2.    Kebenaran
      Selalu menyediakan intelijen yang benar. NIS hanya menyediakan intelijen yang objektif dan terverifikasi dengan mempertahankan politik netral, mengadili dengan adil dan benar.
      3.    Anonim
      Bekerja sungguh-sungguh tanpa dikenal. Seluruh anggota NIS setia menjalankan tugas dengan kebanggaan melayani negara, bahkan tanpa dikenal publik sekalipun.
      4.    Dedikasi
      Bersikap loyal dalam melayani. Kontribusi NIS kepada kesejahteraan nasional dan keamanan publik adalah dengan bersedia berkorban bagi bangsa dan negara.


      C.    Tugas dan Fungsi NIS

      Secara khusus, tugas dan fungsi NIS merujuk pada artikel 3 (1) Undang-Undang Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, beberapa tugasnya antara lain:

      1.  Pengumpulan, penyiapan, dan distribusi intelijen dalam dan luar negeri, untuk mengkonter komunisme, subversi, spionase, terorisme, dan kejahatan internasional yang terorganisir.
      2.   Perlindungan terhadap dokumen terklasifikasi, materi rahasia, fasilitas vital, dan daerah terbatas.
      3.   Investigasi terhadap pemberontakan dan pengkhianatan didasarkan pada UU Kriminal, pemberontakan, dan kode ilegal didasarkan pada UU Kriminal Militer, kejahatan didasarkan pada UU Perlindungan Rahasia Militer, dan kejahatan didasarkan  pada UU Keamanan Nasional.
      4.   Investigasi kejahatan berkaitan dengan misi personel NIS.
      5.   Perencanaan, koordinasi intelijen dan keamanan.

      Tugas NIS dijabarkan ke dalam beberapa bidang, seperti:

      1.    Security Investigation
      Mendukung pembangunan dan kesejahteraan Republik Korea Selatan. Pembangunan nasional dan kesejahteraan bergantung pada fondasi pengamanan yang kuat. NIS berupaya menangkap mata-mata dan pro-Korea Utara yang mengancam keamanan nasional, serta untuk menjamin perlindungan demokrasi liberal.

      2.    Intelligence on North Korea
      Perubahan pada kebijakan Korea Utara mempunyai dampak langsung pada hubungan kedua Korea. Pengumpulan dan analisa intelijen merupakan hal penting untuk memformulasikan kebijakan efektif terhadap kebijakan Korea Utara. NIS mendukung kebijakan Republik Korea Selatan dengan menyediakan intelijen akurat dan strategis. Pengambilan keputusan NIS berhubungan dengan perkembangan terkini dari Korea Utara seperti politik, militer, diplomatik, ekonomi dan sosial serta penilaian terhadap kemungkinan dampak terhadap Korea Selatan.

      3.    Counter-Espionage
      Melindungi Republik Korea Selatan dan kepentingannya dari spionase pada perang intelijen masa kini. NIS mempertahankan negara dan melindungi kepentingan bangsa dengan melakukan konter-spionase.

      4.    Industry Security
      Melindungi industri teknologi dari kegiatan spionase asing. Pada era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi penentu persaingan internasional dan nasional. Karena itu, perlu perlindungan terhadap teknologi. NIS berupaya sepenuhnya melindungi industri teknologi.

      5.    Counter-Terorism
      Pada 11 September 2001, Al-Qaeda melakukan penyerangan ke Amerika Serikat, dan telah membentuk jaringan teroris global, mengancam komunitas internasional termasuk Korea Selatan. US National Intelligence Council mengingatkan bahwa terorisme sulit untuk mati dan ancaman yang ditunjukkan Al Qaeda akan berlangsung hingga 30 tahun ke depan.

      6.     Cyber-Security
      Melindungi keamanan nasional dari ancaman siber. Perkembangan internet dan IT membawa dampak positif terhadap masyarakat, tetapi IT juga menimbulkan banyak resiko atas serangan pada jaringan komputer, seperti kegiatan hacking dan virus komputer. NIS melindungi jaringan siber pemerintah dan institusi publik dari ancaman siber tersebut.

      7.     International Crime
      NIS berinisiatif tinggi untuk menyingkirkan kejahatan internasional demi melindungi masyarakat dan segala miliknya. Dunia menjadi tanpa batas, sehingga memungkinkan terjadinya kejahatan internasional dengan mudah. Peningkatan kejahatan menjadi ancaman bagi keamanan nasional. Tugas NIS adalah mencegah penetrasi dan menyebarnya kejahatan internasional tersebut.

      8.     Overseas Intelligence
      Melindungi keamanan dan kepentingan nasional dengan mengumpulkan dan menganalisa intelijen luar negeri. Pada abad 21 persaingan global menjadi tanpa batas. Intelijen menjadi sangat penting dari hari ke hari. Tanpa intelijen, tidak ada jaminan negara aman. Untuk menjaga keamanan dan kepentingan negara, NIS melakukan kegiatan intelijen di berbagai pelosok dunia, termasuk mengumpulkan informasi intelijen yang berhubungan dengan senjata pemusnah massal dari Korea Utara dan organisasi subversi.(*/disarikan dari berbagai sumber)
      - See more at: http://www.bin.go.id/internasional/detil/196/14/03/2013/mengenal-lebih-dekat-badan-intelijen-korea-selatan#sthash.PFLczuem.dpuf
    • Posted by Hashfi Kamerad Shivers
    • 0 Comments
    • Tag :
    • Readmore . . .
    • Add Comment

[Seri Badan Intelijen] Mengenal CIA


    • CENTRAL INTELLIGENCE AGENCY (CIA)
      A. Sejarah Singkat
      Central Intelligence Agency  (CIA) merupakan Badan Intelijen Amerika Serikat yang pada mulanya dikenal dengan sebutan Coordinator of Information (CI). Presiden Franklin D Roosevelt mengangkat William J Donovan sebagai ketuanya.  Tahun 1942, CI secara resmi berubah nama menjadi Office of Strategic Service (OSS) dengan tugas pertamanya  mengumpulkan dan menganalisa informasi strategis.
      Pasca Perang Dunia ke-2, OSS dibubarkan. Presiden Harry S.Truman kemudian membentuk Central Intelligence Group (CIG). Lembaga ini bertugas melakukan seleksi, menilai informasi serta melaporkan hasil analisis berdasarkan informasi yang telah diolah kepada presiden. Sepanjang CIG menjalankan fungsinya, Presiden Truman merasa tidak puas dengan  kinerja CIG,  bahkan pihak militer dan Federal Bureau of Investigation (FBI) merasa tidak sejalan dengan CIG. Tidak berselang lama, akhirnya Presiden Truman, menandatangani Undang-Undang Keamanan Nasional  tahun 1947 yang menandai secara resmi berdirinya CIA.
      Pada tahun 1949, Central  Intelligence Agency Act  disahkan untuk melengkapi Undang-Undang Keamanan Nasional tahun 1947. Undang-undang tersebut memberikan kewajiban kepada CIA untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan intelijen di luar negeri dan mengkorelasikan, mengevaluasi serta menyebarluaskan informasi intelijen yang berpengaruh terhadap keamanan negara. Selain itu, CIA juga melaksanakan tugas dan fungsi lainnya yang berkaitan dengan intelijen sebagaimana diarahkan oleh Nasional Security Council (NSC). Undang-Undang intelijen merupakan otoritas hukum yang memberikan CIA keleluasaan untuk menerapkan prosedur fiskal dan administratif secara rahasia guna melindungi sumber-sumber dan metoda intelijen dari kebocoran.
      Memasuki era perang dingin, memunculkan kekuatan penyeimbang AS, CIA diberi wewenang yang sangat luas untuk mengimbangi kekuatan operasional dari badan intelijen Uni Soviet, Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB), yang juga merupakan cikal bakal lahirnya badan intelijen Uni Soviet. Sampai saat ini, CIA masih mempunyai pengaruh yang kuat, terbukti selain mempunyai hubungan erat dengan badan-badan intelijen seluruh dunia, CIA juga dilengkapi kewenangan dalam  pemakaian satelit mata-mata milik National Recon Office, alat sadap milik National Security AgencySistem Echelon Pesawat mata-mata milik US Air Force, alat-alat intelijen milik anggota komunitas intelijen (komintel) lainnya, serta diperbolehkan menggunakan pasukan reguler dan pasukan satuan khusus militer AS yang mendukung kegiatan dan operasi CIA.
      B. Mendalami Kinerja CIA
      CIA merupakan badan independen yang bertanggung jawab menyediakan informasi intelijen bagi keamanan nasional Amerika Serikat. CIA berfungsi menjalankan fungsi siklus intelijen untuk mengumpulkan, menganalisa dan mendistribusikan informasi intelijen kepada pejabat tinggi pemerintah AS. Tugas CIA dilaksanakan dengan memperhatikan berbagai arahan dan pengawasan dari presiden dan NSC. Selain itu, CIA juga melakukan pelaporan secara teratur  dan berkala kepada Direktur Intelijen Nasional. CIA  memberikan briefing yang bersifat substantif kepada Senat Komisi Hubungan Luar Negeri, Komite Luar Negeri Parlemen dan Komisi Angkatan Bersenjata.
      Direktur CIA saat ini adalah David H Petraeus, diangkat sejak 6 September 2011 dan merupakan direktur CIA ke-20  yang dipilih oleh Presiden dengan persetujuan Senat. Direktur CIA berfungsi sebagai penasehat utama presiden dan Dewan Keamanan Nasional berkaitan dengan masalah intelijen luar negeri yang berpengaruh terhadap stabilitas keamanan dalam negeri. Disamping itu, Direktur CIA, juga bertanggung jawab dalam pengumpulan intelijen melalui human intelijen, kegiatan rahasia, konter intelijen, liason dengan badan intelijen luar negeri dan program pengumpulan data terbuka bagi kepentingan komunitas intelijen dan pemerintah AS. Tugas sampingan lainnya,  adalah penggunaan alat pendukung bagi kegiatan dan operasi intelijen, mengkorelasikan dan mengevaluasi intelijen yang berhubungan dengan keamanan nasional untuk dijadikan laporan intelijen, menyediakan arahan dan koordinasi dalam pengumpulan intelijen nasional di luar negeri AS, sampai dengan menjalankan fungsi yang berhubungan dengan intelijen keamanan nasional sesuai arahan presiden.
      Dalam menjalankan tugasnya, Direktur CIA dibantu oleh Deputi Direktur CIA, yang saat ini dipegang oleh Michael J. Morell, yang bertugas membantu tugas Direktur CIA dan sewaktu-waktu  jika berhalangan dapat menggantikan jabatan Direktur CIA, seperti sakit, cacat dan lain sebagainya.  Direktur CIA, juga dibantu Deputi Direktur Associate saat ini dijabat oleh V. Sue Bromley. Deputi Direktur Associate, sebelumnya ditangani oleh Direktur Eksekutif,  tugasnya adalah menjalankan kegiatan dan operasional CIA sehari-sehari. Disamping itu, kelengkapan organisasi CIA, ditunjukkan dengan beberapa staff ahli bidang yang bertugas mendukung  tupoksi  Direktur CIA seperti: public affairs, human source, innovation mission, congressional  affairs, legal issue, information management, internal oversight.
      CIA memiliki visi kedepan yakni menjadi Satu Badan, Satu Komunitas yang tak tertandingi dalam kemampuan intelijen, berfungsi sebagai satu tim dan sepenuhnya terintegrasi ke dalam komunitas intelijen. Untuk mewujudkan visi tersebut, CIA memiliki visi yakni menjadi baris pertama pertahanan bangsa. CIA berusaha mencapai apa yang orang lain tidak dapat menyelesaikan dan pergi ke tempat dimana orang lain tidak bisa pergi.
      Seperti lembaga intelijen pada umumnya, CIA melakukan beberapa tugas pokok dan fungsinya yakni; a). Mengumpulkan informasi yang mengungkapkan rencana, niat dan kemampuan musuh kita dan menyediakan dasar untuk mengambil keputusan dan tindakan; b). Memproduksi analisis tepat waktu yang memberikan wawasan, peringatan dan kesempatan kepada presiden dan pengambil keputusan yang dibebankan untuk melindungi dan memajukan kepentingan Amerika; dan c). Melakukan tindakan rahasia pada arah presiden untuk mendahului ancaman atau mencapai tujuan kebijakan AS.
      Dalam Central  Intelligence Agency Act , CIA memiliki tugas umum yang diembankan antara lain sebagai berikut: a). Memberikan saran kepada National Security Council seputar permasalahan yang berkaitan dengan keamanan nasional; b). Mengajukan rekomendasi kepada National Security Council tentang pelaksanaan koordinasi kegiatan intelijen disetiap departemen, badan-badan dan elemen dalam pemerintahan; c). Mengkorelasikan dan mengevaluasi informasi intelijen serta menyediakan cara-cara penyebarannya secara layak; dan melaksanakan tugas-tugas lainnya sebagaimana diarahkan oleh National Security Council dari waktu ke waktu.
      C. Tata Organisasi CIA
      Di dalam organisasi CIA terbagi dalam 4  direktorat dan beberapa pusat kajian yaitu antara lain :
      1). Directorate of Intelligence (DI)
      Direktorat ini bertanggung jawab dalam penyediaan dan pendistribusian sumber-sumber analisis intelijen secara menyeluruh terhadap keamanan nasional dan kebijakan luar negeri kepada presiden, kabinet serta pembuat kebijakan AS secara tepat waktu, obyektif dan akurat. DI bertugas membuat laporan, brifingpaper terhadap masalah intelijen luar negeri. Informasi intelijen didapat dari berbagai macam sumber dan metode, termasuk laporan agen, foto satelit, media asing, dan kecanggihan sensor. Direkorat ini merupakan badan pelaksana untuk memenuhi tanggung jawab CIA memproduksi informasi intelijen mutakhir dalam tingkat nasional. Direktur Direktorat Intelijen saat ini adalah Fran P. Moore.
      2). Directorate of National Clandestine Service (NCS)
      Direktorat NCS bertindak memegang otoritas nasional dalam mengkoordinasikan, melakukan penyesatan, dan evaluasi terhadap operasi klandestin yang dilakukan komunitas intelijen asing. Tugas utama direktorat NCS adalah melakukan pengumpulan informasi intelijen luar negeri secara rahasia termasuk menggunakan Human Source Intelligence yang bertujuan untuk mendukung keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. NCS juga melakukan counterintelligence dan kegiatan khusus lainnya sesuai permintaan user (dalam hal ini Presiden AS). Direktur National Clandestine Service saat ini identitasnya tertutup.
      3). Directorate of Science and Technology (DS&T)
      Direktorat ini bertugas memberikan dukungan kepada CIA dan komunitas intelijen Amerika dalam melakukan pengumpulan, pemrosesan, dan penggunaan informasi intelijen yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti sumber  yang bersifat pencitraan satelit, human source intelligence, bentuk sinyal dan sumber terbuka serta bentuk data-data intelijen lainnya yang dikumpulkan dengan memanfaatkan peralatan rahasia. Dukungan tersebut meliputi antara lain : penelitian, pengembangan, penyaringan dan pengoperasian kemampuan dan sistem teknikal untuk sumber terbuka dan bentuk-bentuk pencitraan. Direktorat ini juga berfungsi sebagai kantor pelayanan bersama/ Serves as Service of Common Concern, bagi komunitas intelijen di Amerika. Direktur saat ini adalah Glenn A. Gaffney.
      4). Directorate of Support
      Berfungsi untuk menyediakan dukungan penuh terhadap keberhasilan operasi CIA seperti: komunikasi, fasilitas, manajemen biaya, teknologi informasi, pengobatan, logistik dan pengamanan terhadap personil, fasilitas dan teknologi.
      Beberapa pusat kajian yang bertanggung jawab membantu tugas Direktur CIA:
      a) The Center for The Study of Intelligence
      Berfungsi untuk memelihara bahan maupun dokumentasi sejarah milik CIA dan bertugas mempromosikan intelijen sebagai disiplin ilmu. Saat ini dijabat oleh Peter S. Usowski.
      b) The Office of General Council
      Berfungsi memberikan nasehat kepada Direktur CIA dalam urusan hukum terkait dengan aturan-aturan yang dibuatnya dan berkedudukan sebagai  penasehat utama bagi CIA.
      c) The Office of Inspector Jenderal
      Berfungsi mempromosikan prinsip kinerja keuangan, efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dalam kegiatan managemen CIA dengan melakukan audit secara independen, inspeksi, investigasi, kajian program dan operasi CIA. Inspektorat Jenderal saat ini dijabat oleh David Buckley.
      d) The Office of Public Affairs
      Berfungsi memberikan nasehat kepada direktur CIA dalam melaksanakan kebijakan publik dan media serta melakukan komunikasi  secara rutin dengan anggota CIA terkait aturan yang telah dibuatnya. The Office of Public Affairs sebagai  ujung tombak CIA dalam melakukan komunikasi kepada media, masyarakat umum maupun terhadap anggota CIA sendiri. (*/Dari berbagai sumber).
      - See more at: http://www.bin.go.id/internasional/detil/103/5/13/06/2012/mengenal-lebih-dekat-badan-intelijen-asing#sthash.Or4Rg4g6.dpuf
    • Posted by Hashfi Kamerad Shivers
    • 0 Comments
    • Readmore . . .
    • Add Comment

Popular Post

Labels

Followers

Likenya Shivers =3

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Hashfi Tobing a.k.a DJ William Vendetta - Oreshura - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -